Ad Code

Responsive Advertisement

Elektabilitas Risma Meningkat 22,8 Persen

img

Halo Dunia,Surabaya – Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang belakangan ini sempat dipergunjingkan untuk maju ke Pilgub DKI 2017,dinilai ada peningkatan elektabilitas oleh Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedaikopi).

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI,Hendro Satrio mengatakan,pihak KedaiKOPI sengaja melakukan survei karena didorong keingintahuan tentang perkembangan suhu politik di DKI Jakarta.

Dari hasil survei,ternyata Tri Rismaharini memiliki peningkatan elektabilitas sebagai calon Gubernur DKI sebesar 22,8 persen dibanding hasil survei Pebruari 2016 yang hanya 5,8 persen.

"Hasil survei ternyata memang sesuai perkiraan kami, Jakarta memang mengejutkan", kata Hendri kepada melalui keterangan tertulis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Kamis (18/8/2016).

Survei dilaksanakan 11-13 Agustus 2016 dengan wawancara tatap muka kepada 400 responden yang tersebar secara proporsional di 40 kelurahan di Jakarta.

Pemilihan sample dilakukan secara acak menggunakan metode sample acak bertingkat dengan "margin of error" (MOE) 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Gubernur Petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) posisi elektabilitasnya tertahan di bawah, belum bisa melampaui 50 persen+1. Elektabilitas Ahok pada survei periode ini hanya 47,9 persen, bahkan pada pertanyaan terbuka elektabilitas Ahok lebih rendah, hanya 44,5 persen. Bila dibandingkan hasil survei Februari 2016, elektabilitas Ahok terbaca stagnan.

Sementara itu Tri Rismaharini (Risma) elektabilitasnya menguat tajam menjadi 28,6 persen atau naik 22,8 persen dibanding dengan hasil survei Pebruari 2016 yang hanya 5,8 persen. Popularitas Risma juga terbilang tinggi hingga mencapai 81,4 persen.

Nama Rizal Ramli juga harus diperhitungkan pada laga menuju DKI 1 ini. Rizal yang belum melakukan berbagai gerakan kampanye memiliki elektabilitas yang seimbang dengan Sandiaga Uno yang sudah melakukan pergerakan sebesar 3,5 persen.

Bahkan saat dilakukan simulasi "head to head" dengan Ahok, Rizal sudah meraih angka 18,5 persen sementara Ahok 61,8 persen.

Responden yang mewakili publik Jakarta juga memunculkan pernyataan yang mengejutkan. Hanya 57 persen yang menyatakan sudah mantap dengan pilihannya dan 36 persen menyatakan bisa berubah. Saat ditanyakan tentang keikutsertaan dalam Pilkada, 87 persen responden mengatakan akan ikut pemilihan.

Hal menarik lainnya adalah 74 persen responden percaya bahwa tokoh lain berpeluang mengalahkan petahana. Hingga saat ini nampaknya masyarakat masih menimbang-nimbang calon alternatif selain petahana. Sehingga nama-nama seperti Tri Rismaharini, Rizal Ramli, Budi Waseso dan Sandiaga Uno memiliki masih peluang.

Ada tiga faktor kuat yang berpengaruh sehingga petahana dapat kalah dalam Pilkada DKI 2017 kelak. Sekitar 34,8 persen responden percaya Ahok akan kalah bila tersandung kasus hukum.

Ada 13,3 persen responden percaya Ahok akan kalah bila ada koalisi antara PDIP dan Gerindra, 11,8 persen responden mengatakan Ahok bisa kalah bila hanya dua pasang calon, 14 persen mengatakan faktor lain diluar 3 faktor di atas.

Responden juga sebagian besar bisa menerima pemimpin berbeda agama (67 persen), sementara 33 persen lainnya menyatakan tidak bisa. Saat ditanya tentang Teman Ahok, 86 persen responden menyatakan tidak pernah menyerahkan KTP ke Teman Ahok, 14 persen lainnya menyatakan pernah.   (WE/red)



from Kopidev News Feed http://ift.tt/2bqxgzC
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu