Ad Code

Responsive Advertisement

Indonesia Dituding Negara Nomor 1 Penyebab Kepunahan Hiu

img

Halo Dunia, Perak Surabaya – Sangat menyedihkan memang,jika ternyata Indonesia divonis oleh dunia sebagai negara yang harus bertanggung jawab untuk ancaman kepunahan ikan Hiu.

Hal ini dikarenakan pemburu dan penangkap ikan yang tergolong buas tersebut paling banyak adalah nelayan atau pemburu ikan Hiu berasal dari Indonesia.

Perburuan dan penangkapan ikan Hiu di Indonesia yang terjadi hingga sampai saat ini masih tergolong paling sering dilakukan.Hasil dari tangkapan tersebut selain dikosumsi sendiri juga diperdagangkan.Saking banyaknya volume perburuan dan penangkapan di Indonesia,maka dunia mengecam bahwa Indonesia adalah sebagai negara nomor satu pemburu ikan Hiu.

Oceaner Campaigner dari Greenpeace Indonesia,Sumardi Ariansyah mengatakan,sesuai data yang dilansir Traffic 2011 dan FAO,dari 20 negara pemburu Hiu,Indonesia menempati urutan pertama.

“Total penangkapan ikan Hiu di Indonesia mencapai 13 persen dari tangkapan global,artinya setiap tahun penagkapan Hiu di Indonesia mencapai 100 ton,”kata Sumardi,Kamis (18/8/16).

Selain Indonesia,negara yang dianggap bertanggung jawab jika terjadi kepunahan ikan Hiu adalah Negara India.Selama periode 2002 hingga 2011 tercatat 20 persen tangkapan ikan Hiu di dunia dan yang paling banyak pemburu dan penangkapnya di wilayah kedua negara tersebut.

“Kami sudah melakukan advokasi dengan perusahaan industri penangkapan ikan,agar mengubah cara tangkapnya terutama mengenai alat tangkap agar tidak menyebabkan kepunahan,karena perkembang biakan ikan Hiu ini sangat lamban,”jelas Sumardi.

Dikatakan Sumardi,pada dasarnya Hiu rawan tereksploitasi karena memiliki karakteristik biologis dengan pertumbuhan yang sangat lamban,memiliki keturunan yang sedikit dan berumur sangat panjang.

Selain itu kepunahan Hiu menurut Sumardi dipicu oleh kegiatan penangkapan secara “shark Finning”.

“Hasil tangkapan Hiu oleh para nelayan maupuin pemburu Hiu,70 persen merupakan tangkapan sampingan dan bukan target utama,”kata Sumardi

Disamping itu banyaknya permintaan dan kosumsi sirip Hiu serta tingginya harga sirip Hiu yang mencapai jutaan rupiah per satu sirip,membuat para nelayan tidak mempermasalahkan jika secara tidak sengaja jaring mereka menangkap ikan buas tersebut.

“Harga satu sirip untuk Hiu langka seperti Tiger Shark bisa mencapai 2 juta rupiah satu sirip saja,sehingga nelayan merasa untung ketika ada Hiu terjaring pada alat mereka meskipun nelayan tersebut tidak mencari Hiu sebagai target utama,”pungkas Sumardi menjelaskan. (Dw-1)



from Kopidev News Feed http://ift.tt/2be8Fwd
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu